Laporan Wartawan Pos Kupang, Marsel ALi
POS KUPANG/ MARSEL ALIMENANTI PEMBELI -- Para penjual ikan sedang menanti pembeli. Gambar diabadikan di bilangan Jalan Timor Raya, dekat Restoran Teluk Kupang, Senin (9/3/2009).
IKAN jenis cakalang yang dijual para pedagang di Kota Kupang, didatangkan dari Larantuka, Flores Timur (Flotim). Ini terjadi karena Laut Timor dan sekitarnya belum aman bagi nelayan. Ikan ini pun laris manis di pasaran.
Hal ini disampaikan Denny, seorang penjual ikan di Jalan Timor Raya, Kelurahan Kelapa Lima, saat ditemui Pos Kupang, Senin (9/3/2009).
Dikatakannya, masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, membawa dampak besar bagi para nelayan. Hingga saat ini, arus laut tak menentu sehingga hasil tangkapan nelayan pun tak menentu pula.
"Setiap malam memang cukup banyak nelayan yang melaut. Tapi para nelayan itu tidak mendapatkan ikan yang banyak. Soalnya arus laut tak menentu," ujar Denny yang sehari-harinya berdomisili di wilayah Kelurahan Oesapa itu.
Dalam kondisi seperti ini, lanjut dia, harga semua jenis ikan masih mahal. Dan khusus ikan cakalang yang dijual para pedagang saat ini, didatangkan dari Flores Timur.
"Di Flores Timur itu arus laut relatif baik, sehingga memungkinkan para nelayan melaut. Hasil yang diperoleh pun cukup menggembirakan," ujar Denny.
Soal harga, dia mengatakan, ikan cakalang tersebut dibeli dari para penjual ikan asal Flotim seharga Rp 9.000,00/kg. Jadi, kalau satu ekor ikan seberat 3,5 kg, maka harganya sekitar Rp 30.000,00.
"Konsumen juga tolong mengerti dengan keadaan ini. Kami menjual ikan dengan harapan bisa mendapat sedikit keuntungan, sehingga harga yang kami berlakukan tentunya sedikit lebih mahal," tuturnya.
Menurut dia, harga ikan berangsur-angsur normal setelah cuaca benar-benar pulih. Bila cuaca belum kondusif, harga ikan tentu tidak stabil.
Disaksikan Pos Kupang, ikan yang dijual oleh para pedagang ikan di Kelapa Lima itu, kebanyakan jenis cakalang. Ikan tersebut cukup dominan. Harganya pun jauh lebih mahal dari ikan lainnya. Ikan jenis lainnya adalah ikan kombong, tembang, nipi, ikan kakap dan lainnya. (*)
Hal ini disampaikan Denny, seorang penjual ikan di Jalan Timor Raya, Kelurahan Kelapa Lima, saat ditemui Pos Kupang, Senin (9/3/2009).
Dikatakannya, masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, membawa dampak besar bagi para nelayan. Hingga saat ini, arus laut tak menentu sehingga hasil tangkapan nelayan pun tak menentu pula.
"Setiap malam memang cukup banyak nelayan yang melaut. Tapi para nelayan itu tidak mendapatkan ikan yang banyak. Soalnya arus laut tak menentu," ujar Denny yang sehari-harinya berdomisili di wilayah Kelurahan Oesapa itu.
Dalam kondisi seperti ini, lanjut dia, harga semua jenis ikan masih mahal. Dan khusus ikan cakalang yang dijual para pedagang saat ini, didatangkan dari Flores Timur.
"Di Flores Timur itu arus laut relatif baik, sehingga memungkinkan para nelayan melaut. Hasil yang diperoleh pun cukup menggembirakan," ujar Denny.
Soal harga, dia mengatakan, ikan cakalang tersebut dibeli dari para penjual ikan asal Flotim seharga Rp 9.000,00/kg. Jadi, kalau satu ekor ikan seberat 3,5 kg, maka harganya sekitar Rp 30.000,00.
"Konsumen juga tolong mengerti dengan keadaan ini. Kami menjual ikan dengan harapan bisa mendapat sedikit keuntungan, sehingga harga yang kami berlakukan tentunya sedikit lebih mahal," tuturnya.
Menurut dia, harga ikan berangsur-angsur normal setelah cuaca benar-benar pulih. Bila cuaca belum kondusif, harga ikan tentu tidak stabil.
Disaksikan Pos Kupang, ikan yang dijual oleh para pedagang ikan di Kelapa Lima itu, kebanyakan jenis cakalang. Ikan tersebut cukup dominan. Harganya pun jauh lebih mahal dari ikan lainnya. Ikan jenis lainnya adalah ikan kombong, tembang, nipi, ikan kakap dan lainnya. (*)
Sumber : www.pos-kupang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar