BOGOR, SENIN - Memasuki Tahun Kerbau sekaligus tahun penyelenggaraan Pemilu yang jatuh pada tahun 2009 ini, warga etnis Tionghoa mengharapkan presiden seperti "kerbau". Namun, jangan salah sangka dulu. Kerbau yang dimaksud di sini adalah sosok yang dipercaya sebagai lambang kerja keras. Mery, warga etnis Tionghoa yang hari ini merayakan Tahun Baru Imlek 2560 dengan bersembahyang di Vihara Gayatri Cilangkap Bogor, mengharapkan tahun ini akan hadir seorang Presiden yang rela bekerja keras untuk kemakmuran orang banyak seperti kerbau. "Iya, presiden yang terpilih di tahun ini harus mau kerja keras seperti kerbau," ujar Mery usai bersembahyang. Mery yang datang bersama suami dan ketiga anaknya dari kawasan Condet ini juga mengaku selama ini aspirasi warga etnis Tionghoa dalam sejumlah urusan birokrasi masih sulit. "Ya belum terlalu didengar ya, tapi kita jalani saja deh," ujar Mery. Sementara itu, Yuli, warga Jakarta Barat yang juga datang bersembahyang ke vihara ini justru tidak terlalu peduli dengan pemimpin baru yang akan terpilih nantinya. "Kalau prediksi politik kita mah nggak penting-penting amat, bagi kita orang Tionghoa yang paling penting adalah keselamatan dan usaha, kerja keras kita masing-masing," ujar Yuli.
Kamis, 29 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar